Halo, Pejuang Kebahagiaan! ^^

Halo, Pejuang Kebahagiaan! ^^

Tuesday, October 12, 2010

Tugas Drama Kesenian

Drama Lutung Kasarung

Alkisah, disebuah kerajaan di tanah Jawa, hampirlah berlangsung upacara penyerahan tahta. Raja Tapa Agung merasa cukup tua untuk memimpin kerajaannya.

Adegan 1
Raja: "Aku merasa sudah cukup tua untuk memimpin kerajaan ini. Aku sudah tidak sanggup lagi."
Patih1: "Raja tidak boleh berkata seperti itu."
Raja: "Patih, aku tidak mempunyai anak laki-laki. Aku mempunyai dua putri. Purbarangrang dan Purbasari. Siapa yang menurutmu pantas untuk menggantikan aku?"
Patih1: "Tak ada keraguan saya untuk menjawab, tentu saja putri Purbasari. Ia sangat rajin, baik hati dan tidak sombong."
Raja: "Bagaimana dengan putriku Purbarangrang?"
Patih2: "Maaf raja, saya kurang setuju jika Purbarangrang yang menggantikan Raja."
Raja: "Baiklah, patih sekarang juga akan ku langsungkan upacara penyerahan tahta. Panggilkan Purbarangrang dan Purbasari."
Patih1&2: "Baiklah Raja."

Adegan 2
Raja: "Hari ini aku akan meletakan tahta kerajaan."
Patih2: "Putri Purbasari dipersilahkan untuk mempersiapkan diri."
P.Sari: "Ayahanda, mengapa aku yang dipanggil, bukannya kakakku purbarangrang?"
Raja: "Karena menurut pendapatku dan patih, kamulah yang pantas menjadi Ratu. Putriku, apakah kamu siap menerima tahta dari ayahanda?"
P.sari: "Baiklah kalau begitu ayahanda."

Upacara penyerahan tahta segera dilangsungkan, semua rakyat bersorak sorai.
P.rangrang: "Hentikan! Apa-apaan ini? Mengapa si kecil ini yang menerima tahta, bukan aku! Ayah tidak adil! Seharusnya anak pertamalah yang memakai mahkota itu!"
Raja: "Bukan begitu anakku.."
P.rangrang: "Kerajaan ini pasti akan mendapat kutukan! Karena tidak menjalankan aturan sebagaimana mestinya!"
P.sari: "Iya ayahanda, seharusnya kakaklah yang menerima tahta ini. Kakaklah yang pantas"
Raja: "Justru karena kemuliaan hatimu itu aku memilihmu purbasari. Kau pasti akan menjadi pemimpin yang baik dan dicintai oleh rakyat"
P.sari: "Terimakasih ayah, ayah terlalu memuji"

Purbarangrang yang sudah sangat kesal, langsung meninggalkan Raja dan Purbasari.
P.rangrang: "Tunggu saja! Pasti akan tiba saatnya, akan datang kutukan pada kerajaan ini!"

Adegan 3
Purbarangrang bersama kekasihnya, pangeran Indrajaya pergi menemui dukun pelet dan berniat untuk mencelakakan Purbasari
P.rangrang: "Kangmas, aku sudah muak dengan Purbasari. Tak akan aku biarkan dia menjadi Ratu!"
Indrajaya: "Tapi bagaimana caranya?"
P.rangrang: "Maka itu kita kesini, kita minta bantuan kepada Ki Ronde"
Indrajaya: "Apa? Ki Ronde itu kan dukun santet yang sakti. Mau kamu apakan adikmu?
P.rangrang: "Ah sudahlah, salah dia sendiri mau saja menerima tahta dari ayah"

Sesampainya dirumah Ki Ronde
P.rangrang: "Permisi ki, ki . . . Ki Ronde . . ."
Indrajaya: "Ki . . . Aki . . ."
Ki Ronde: "Siapa itu? Masuk kalian"
(Purbarangrang dan Indrajaya duduk menghadap Ki Ronde)
Ki Ronde: "Siapa kalian? Mau apa kesini?
P.rangrang: "Saya putri purbarangrang, dan ini kekasih saya, kami kesini mau anu Ki. . ."
Ki Ronde: "Saya sudah tau"
Indrajaya: "Wah hebat sekali Aki ini. Kami belum bicara apa-apa, sudah tau. Wah hebat sekali!"
Ki Ronde: "Ya jelas! Kalian kesini pasti mau anu! Masalahnya anu nya itu apa?"
P.rangrang: "Begini Ki . . ."
Ki Rondo: "Ooh gampang . . ."

Adegan 4
Purbasari bangun dari tidurnya. Wajahnya bentol bentol tak karuan. Seluruh kerajaan panik.
P.sari: "Aaaaaaa . . .!"
Raja: "Ada apa dengan wajahmu putriku?"
P.sari: "Aku juga tidak tau ayahanda"
P.rangrang: "Pasti ini kutukan. Kutukan karena ayahanda tidak mendengarkan perkataanku kemarin"
Raja: "Bagaimana patih?"
Patih1: "Maaf baginda, saya juga tidak tau. Apa yang membuat Putri seperti ini"
Indrajaya: "Kalau tidak segera ditindak lanjuti, ini akan menimbulkan aib dalam kerajaan ini. Dan bisa menyebabkan keruntuhan, karena kerjaan ini dipimpin oleh seorang yang buruk rupa"
P.rangrang: "Satu-satunya cara adalah ayah harus mencabut keputusan kemarin. Dan menyerahkan tahta kepadaku"
Raja: "Bagaimana patih?"
Patih2: "Mungkin itu jalan yang terbaik"
Raja: "Bagaimana dengan Purbasari?"
P.rangrang: "Dia dapat menularkan virus keseluruh kerajaan. Lebih baik bakar saja dia!"
Patih2: "Tidak raja, itu terlalu keji"
Patih1: "Mungkin kita bawa Putri Purbasari ke tempat yang jauh dari pemukiman penduduk"
Raja: "Maksudmu diasingkan?"
P.sari: "Ayaaah . . ."
Raja: "Maafkan ayah nak, mungkin ini yang terbaik"

Adegan 5
Ditempat lain, tepatnya di khayangan ada seorang dewa muda yang tampan yang bernama Guru Minda telah melakukan kesalahan, sehingga dikutuk turun ke bumi dalam wujud lutung.
Ibu: "Guru Minda! Ibu sangat kecewa kepada kamu! Bagaimana bisa kamu melakukan kesalahan seperti itu. Ibu saja malu mendengarnya!"
Guru Minda: "Tapi bu, aku sama sekali tidak ada niat"
Ibu: "Tetap saja! Karena perbuatanmu itu Raja langit menjadi marah! Dan kamu tau apa hukumanmu?"
Guru Minda: "Apakah uang jajanku akan dipotong?"
Ibu: "Guru Mindaa!! Kamu akan dikirim ke bumi dengan wujud Lutung nak"
Guru Minda pun terkejut dan dengan sedih turun meninggalkan khayangan.

Adegan 6
Purbasari kemudian diasingkan ke hutan, diantar oleh kedua patihnya
Patih1: "Tuan putri maafkan kami, kami tidak bisa berbuat banyak. Dan hanya bisa mengantar putri sampai disini"
P.sari: "Ini semua sudah lebih dari cukup patih, terimakasih banyak atas semuanya"
Patih2: "Putri, izinkan kami kembali ke istana, karena kami ditugaskan hanya untuk mengantar putri"
P.sari: "Baiklah . . ."

Adegan 7
Purbasari sendirian di hutan. Awalnya dia merasa kesepian, tapi tiba-tiba ada seekor lutung yang selalu menghiburnya
P.sari: "Malang sekali nasibku, sekarang aku sendirian di hutan ini, Ayah. . . Kakak . . . Aku takut . . ."
Tiba-tiba Seekor lutung datang, menghibur Purbasari.

Ketika purbasari akan mandi, tiba tiba terdengar suara dari langit.
"Purbasari sebelum kamu melakukan apapun, berdoalah. Sebelum kamu makan, berdoalah. Sekarang kamu mau mandi, berdoalah. Semoga itu bisa menyembuhkan semua penyakitmu"
Purbasari mencari cari dari mana asal suara itu. Kemudian ia mandi dan berdoa. Akhirnya keajaibanpun datang. Wajah purbasari menjadi bersih. Semua bentol bentolnya hilang.

Di istana, Purbarangrang bersama Indrajaya memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ketika sampai dihutan, ia akhirnya bertemu dan saling berpandangan dengan adiknya
P.rangrang: "Oh! Kau? Purbasari?"
P.sari: "Kakak, aku sangat rindu kak. Kak lihat sekarang wajahku sudah seperti semula! Berarti aku bisa kembali ke kerajaan kan kak"
P.rangrang: "Tidak! Susah payah aku menjadi Ratu, tak akan aku biarkan kau merebutnya begitu saja!"
Indrajaya: "Begini saja, kau boleh kembali ke istana kalau kau menang dalam pertandingan yang akan aku buat"
P.sari: "Baiklah, pertandingan apa?"
P.rangrang: "Ayo kita adu tampan tunangan kita! Ini tunanganku!"


Indrajaya: "Hahahaha, kau ini lucu sekali Purbarangrang. Apakah pantas seorang pangeran yang paling tampan sepertiku kau bandingkan dengan seekor lutung? Hahahahaha"

Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan lutung kasarung.
Purbararang tertawa terbahak-bahak
P.rarang: "Jadi benar lutung itu yang jadi tunanganmu?"
Lutung: "Putri, saya sudah berjanji untuk selalu menolongmu, tapi kali ini saya tidak bisa menolongmu. . .kecuali. . ."
P.sari: "Kecuali apa?"
Lutung: "Putri bersedia menjadikan saya, pasangan sejatimu"

Purbararang semakin terkikik mendengarnya

P.sari: "Tidak ada yang lebih pantas menjadi pasanganku selain kamu. Disaat semua memalingkan muka karena jijik melihatku, kau satu-satunya yang mau menemaniku"

Blarrrr! Petir menggelegar di siang bolong. Lutung kasarung berubah menjadi pemuda tampan seperti semula. Semua tercengang.

Guru Minda: "Sekarang, jelaslah aku yang lebih tampan!"

Purbararang menyesali dan minta maaf atas semua perbuatannya.
P.sari: "Aku tidak akan menghukum kakakku sendiri, dan kakak boleh tetap menjadi ratu asalkan kakak berjanji akan memimpin rakyat dengan baik"
P.rarang: "Kamu memang baik hati, setelah semua kejahatan yang telah aku perbuat, dengan mudah kamu mau memaafkanku. Kamulah yang pantas menjadi Ratu. Aku sekarang sadar mahkota ini lebih pantas ada di kepalamu"

Semua senang. Semua bahagia.

Friday, August 13, 2010

13 sial? hmm

Gue ngga percaya 13 angka sial. Tapi kenyataannya hari ini gue sial, seenggaknya cukup untuk dibilang sial.
Kemarenkan nyokap gue udah berangkat ya, jadi sekarang di rumah cuma ada gue, kakak, sama uni Mel.
Pagi-pagi Ni Mel udah ke toko. Gue disuruh bantuin. Okelah gue ke toko juga, walaupun ngaret-ngaret dulu haha. Sekitar jam 10 gue sms Reni, konfirmasi jadi ngga hari ini main barengnya. Akhirnya jadi kan ya. Eh kita janji ketemuan aja di warnet yang letaknya di pertengahan antara rumah gue dan Reni. Terus gue nyampe duluan tuh, untung ga lama abis itu Reni dateng :D (ga jadi cengo deh gue). Mulai ngenet. Bla bla bla bla, gue iseng aja ngeliat udah berapa harganya. Terus masa totalnya 40.000 ish kagets gue. Sarap banget main aja belom sampe 1 jam. Gue liatin lagi itu nol nya ada berapa. Eh beneran abis 4 ada 0 terus ada titik abis itu dibelakangnya 0 ada 3. Panik. Gue nanya Reni
"Ren, liat total lo udah berapa deh?"
"Kenapa emang? 3ribu.."
Paniks.
"Ih masa disini 40 ribu"
"Tanya mas op nya coba"
Nyeh bikin paniks aja sumpah tu. Akhirnya disuruh matiin dulu. Yaudah kan normal lagi. Bla bla bla bla Reni udahan, tugas sejarahnya juga udah selesai. Terus gue liat totalnya, tanggung masih 54 menit lagi. Yodah gue sama Reni main main buka kaskus liat tipuan mata. Eh kita ngakak pas liat apa gitu gue lupa. Terus kan ada yang disuruh nemuin gambar bayi, kita ngga nemu nemu tu bayi. Udah maju mundur serong ke kiri serong ke kanan. Akhirnya gue bisa ngeliat bayi itu! :D haha norak. Terus gue ngebantuin Reni nemuin gambarnya tapi akhirnya liat juga haha.
Lagi asik asik ketawa. Eh mas op nya bilang "Mba, udahan dulu ya, udah mau tutup"
Yaudahkan tinggal 7 menitan lagi waktunya gapapalah. Gue bayar terus keluar.
Di tengah teriknya matahari yang ganteng kita berjalah menyusuri pinggiran tempat kendaraan lalu lalang dengan bebas menebarkan pesona asapnya (baca: jalan raya).
Kita bener bener jalan kaki sampe rumah Reni. Terus pas udah lumayan mau sampe gue nanya
"Ada apaan Ren, kok ada suara ngaji-ngaji gitu?"
"Iya kan rumah gue deket mesjid"
"Iya gue tau, maksudnya ada acara apaan?"
Bingungs "Ssoollaatt Jjuummaatt yun"
Mikirs "Ya ampun sekarang hari Jumat?"
Herans "Iyalah, makanya tadi warnetnya mau tutup dulu. Emang lo kira ngapain mas op nya mau nutup!"
Nyengir "Yaa ngapain kek"
Ish berool banget gue itu. Astagfirullah.
Di rumah Reni, kita ngerjain Bahasa Inggris, translate text gitu. Ngartiinnya tuh ya kita muter-muter haha. …
Bingung itu kalo di indonesiain bahasanya apa haha parah. Selesai. Kita ngajak main pacarnya Reni, tadinya gue ga paham sama ni makhluk. Tapi Reni selalu bantuin gue buat mahamin rumus rumus yang dia pake. Cukup ngerti lah gue. Untung aja ada Reni. Kalo ngga, ga bakalan gue mau berinteraksi sama tu bocah. (Ish sarapya, sebenernya itu Kimia kawan kawan).
Jam 3 ngaret dikit gue balik, sampe rumah kaga ada orang. Kakak gue udah berangkat kerja berarti. Akhirnya gue langsung ke toko bantuin Ni Mel ku yang cantik nutup toko. Udah selesai, kita pulang. Ternyata Uni ku yang cantik itu engga bawa konci rumah juga. Aaaasarap. Ga mungkin nyamperin ke tempat kerja kakak gue kan. Mana kakak gue pulangnya jam 11 lagi. Ya allah. Masalahnya rumah gue depan mesjid banget bangetan. Ntar pas taraweh gemana? Kebayang orang orang pada taraweh dan gue duduk di teras rumah dengan santainya kayak orang kehilangan akal.
Akhirnya Ni Mel punya akal mendingan kita ke rumahnya temen nyokap gue yang cukup deket. Bla bla bla sampe jam 9 kita pulang. Soalnya ga enak takut ngerepotin. Nah mulai disini saat saat memalukan itu dimulai jeng jeng jeng jeng. Pager rumah gue kan ga tinggi tinggi banget ya, jadi orang lewat juga pasti keliatan. Mulai dari para tetangga yang mengasihani kita
Tetangga sebelah kiri "Neng, sini tiduran aja dirumah nenek.."
Tetangga sebelah kanan "Ke rumah aja, nonton tv tidur tiduran.."
Terus Mama Adel yang punya warung "Udah buka belom Yun? Makan ayo di rumah. Mau teh botol?"
Wow masa iya sampe segitunya udah jam 9 gue belom buka. Masalahnya kan cuma dikonciin diluar haha. Terus nenek yg tetangga gue itu ngasih tiker sama minum di gelas:-). Makasih nek!
Padahal di teras gue udah ada tiker juga, terus Ni Mel udah beli minuman juga:-).
Oke. Setiap orang yang lewat (udah se RT kali) pada nanya dan kita cuma senyum senyum melas haha. Jadi kebayang kayak di film film "Bumi, tolong telan aku sekarang juga!" wakakak. Terus gue gelar tiker duduk dibawah. Uni gue tetep duduk di kursi nan tinggi itu. Setiap ada yang lewat rasanya gue pengen ngakak. Licik sumpah. Ya seenggaknya gue jadi ga keliatan dan orang orang nyangka cuma ada Uni gue doang wahahaha. Jam 11.20 kakak gue akhirnya sampe rumah dengan selamat membawa kunci itu. Yeay yeay yeay -_____-
Udah deh segitu. Cape ngetiknya wehe. Mau tidur ngantukkkkk. Aufwiedersehen:-). Danke udah baca ya

Thursday, August 12, 2010

Not a Happy Day

Hari ini dr pagi sampe pagi lg gue g tidur. Gini ceritanya
Jam10 malem gue lg tidurtiduran dikasur sambil dngerin lagu (sdikit lg tidur itu pdahal). Tibatiba nyokap gue nrima tlepon trus lngsung stengah teriak "innalillahi wainaillaihi rajiun". Om gue yg diPadang mninggal. Alhasil gue bangun trus lngsung kedepan. Uni gue udh mulai nangis. Nyokap gue bngung. Andung (dibacanya anduang=nenek) gue lbh bngung, kalo mnurut gue sedikit stres. Abang gue bengong. Mngkin lg mikir, cuma kyk orang bengong. (Prasaan kalo orang lg mikir emng skalian bengong kanya?).
Nyokap gue udh kocarkacir nyiapin semuamuanya buat besok berangkat. Udh jam1 gue msh blm tidur. Kakak gue udh pulang dr jam11 td dr tmpt kerjanya. Trus gue mau ngelanjutin tidurtiduran lg sbentar smbil nunggu sahur. Egataunya ktiduran. Taukan kalo tdr orang ktiduran+kcapean itu pasti pules. Eh nyokap gue bangunin "adek gempa bangun dek!" wush untung gue langsung bangun, trus dnger suara brisik grasakgrusuk keluarga gue. Kita langsung keluar rumah. Loh tp kokya dpn rumah guekan masjid ya, nah smbil nunggu sahur itu ada bapakbapak ustad, habib, dkk ngaji sambil ngopi, ya ngobrolngobrol jg lah. Tp mreka anteng bgt. Msh ketawaketawa. G ngerasa kaliya? Gue liat kanan kiri jg sepi. Yah, emng si itu jamjamnya tdr lg nyenyak. Gue sendiri jg g berasa. Tp kata ke5 orang yg ada dirumah gempanya lumayan kenceng kok. Yaudah akhirnya kita masuk. Trus nyalain tv. G ada berita gempa jg. Gue cek kesitus BMKG trnyata emng ada. Hoh alhamdulillah (bknnya gue brsyukur ada gempa, tp trnyata keluarga gue g stres ngira ada gempa) haha. Pusatnya diSukabumi 5.4 SR kalo g salah.
Gue lngsung sahur aja kanya. Jam3 lewatlewat gue,nyokap,bang Don,sama andung brangkat kebandara. Bokap gue kan emng lg diPadang ya, jdnya minta tolong anterin sama tetangga. Gue ikt kebandara? Iya. Ikt kePadang jg? Kaga. Iye gue cuma nganterin. Pas smpe diBandara Soekarno Hatta. Kita bolakbalik trminal 1,2,1,3,1. Yep msh ingt kangue. ting ting (?)
Masa ya, udh brangkat dr rmh jam3, nyari tiket pnerbangan kePadang pagi, g ada! Adanya jam11. Parah. Ya maugamau. Kata nyokap gue balik aja, gausah nngguin sampe brangkat. Yaudah gue nurut. Dijalan, udh gue ngantuk, angin sepoisepoi. Yaudah jd itu gue merem melek. Kan gue dduk didepan ya, tetangga gue itu udh sbentarsbentar ngeliat kegue. Kangue ga enak ya, tp mata gue jg ga bs diajak kompromi. Smpe akhirnya gue dngerin lagunya Kesha diradio. Ga ngantuk lg.
 Abis itu stiap lagu yg diputer, gue ikutin nyanyi aja sambil joget kaki haha. Ampuhlah jd ga ngantuk. Wuh akhirnya smpe rmh. Gue tdr smpe siang. Haha. Iya udh tau lg puasa. Tp kan ini tdr ngantuk, bkn tdr males. Yakan yakan??

Sunday, July 25, 2010

Kata-kata Hebat

Hari Ini..
  • Aku akan memulainya dengan ucapan syukur dan senyuman bukan kritikan
  • Akan ku hargai setiap detik, menit, dan jam. Karena tak sedetikpun dapat ditarik kembali
  • Hari ini tidak akan ku sia-siakan, seperti waktu lalu yang percuma
  • Hari ini tak akan ku isi dengan kecemasan tentang apa yang akan terjadi besok
  • Hari ini akan ku pakai waktu ku untuk membuat sesuatu yang ku idamkan terjadi
  • Hari ini aku belajar lagi, untuk merubah diri sendiri
  • Hari ini akan ku isi dengan karya. Ku tinggalkan angan-angan yang selalu mengatakan "Aku akan melakukan sesuatu jika keadaan berubah". Jika keadaan tetap sama saja, dengan kemurahanNya aku akan sukses dengan apa yang terjadi pada ku
  • Hari ini aku akan berhenti berkata "Aku tidak punya waktu". Karena aku tau, aku tidak akan pernah punya waktu untuk apapun. Jika aku ingin mempunyai waktu, aku harus meluangkannya
  • Hari ini akan ku lalui seolah hari akhir ku, akan ku lakukan yang terbaik dan tidak akan di tunda sampai esok. Karena esok belum tentu ada



Beberapa Kutipan Dari Buku
  • Jangan pernah minta maaf karena telah memperlihatkan perasaanmu, ingatlah bahwa kalau kau melakukannya, berarti kau minta maaf untuk sebuah kebenaran
  • Jangan pernah menutup sebuah pintu. Kau mungkin akan ingin kembali
  • Jangan menilai dan membandingkan dirimu dengan yang lain. Cobalah mencintai dirimu apa adanya, bukan karena penampilannya. Lagi pula, tanpa berubah pun kau mungkin sudah kelihatan menarik
  • Ibu bilang aku tidak boleh mengatakan benci, tapi aku boleh bilang bahwa aku tidak menyukai mereka, dan kadang-kadang aku sangat tidak menyukai mereka!
Ajari aku tentang
*kesabaran untuk melihat apa yang akan terjadi kalau kita mau menunggu
*kemampuan membayangkan hal-hal indah yang mungkin terjadi
*keberanian untuk mencoba dan membiarkan hal-hal itu terjadi
*keyakinan untuk percaya pada orang dan kebaikan dalam hati mereka
  • Ayo, lupakanlah. Berhentilah mengasihani diri sendiri. Kalau masih hidup, Jeff akan bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk menghadapi masalah ini (Di ceritanya, Jeff itu sahabatnya yang meninggal karena sakit)
  • Jangan pernah membiarkan noda masa lalu merusak masa depanmu
  • Ada satu hal yang lebih baik dari pada mencari teman baru, dan itu adalah mempertahankan teman lama
  • Dua hal penting yang ku pelajari adalah bahwa kau sekuat yang kau inginkan, dan bahwa bagian tersulit dari setiap upaya adalah melakukan langkah pertama, membuat keputusan pertama
  • Jujur lah kepada dirimu sendiri dan tidak penting jika orang lain tidak jujur kepada mu
  • Kadang menjadi penting memang baik, tapi bersikap baik selalalu penting.

Hem, kalo gue lagi bete, ga semangat, marah.. biasanya kalo baca kata-kata hebat ini jadi lumayan enakan lah

About Us