Thursday, November 12, 2015

Malam ini diperjalanan pulang,
Kulemparkan senyuman pada pengendara
roda dua yang
menerobos lampu merah
Tak lupa kusapa klakson-klakson
ibukota,Nyanyian khas metropolitan.
Tapi ada "klakson-klakson" lain menggaung dipikiranku
Seperti memaksaku terus berjalan bahkan berlari
Mendesakku bergerak maju ikuti pola antrian
"Klakson" yang menyuruhku tak boleh diam.
Memandang rupa Jakarta dan manusianya,
Dari atas besi beroda yang berjalan semaunya,
Cerita klakson dan ibu kota,
Hidup dipikiran sejuta jiwa.
Monday, June 08, 2015
Teman, percayakah kalau aku tidak marah?
Tapi kamu malah lari, dan lucunya aku justru bersembunyi
Tak ada yang mengejar, tak ada yang mencari
Masing-masing tenggelam dalam sunyi
Aku mengeja-eja membaca jenuhmu yang menyisa
Mengapa tak kita samakan langkah saja?
Bergandeng tangan menggiring kapal kita agar karam
Lalu kita berjalan berlainan ke tepian
Tapi nyatanya tidak, teman
Kita seperti penumpang gelap yang basa basi mencari aman
Luntang-lantung mencari pelampung seakan sudah pasti tenggelam
Kapal kita siap berlari
Tapi kita slalu berpikir melepaskan sekoci
Sekali lagi, nyatanya tidak, teman
Kita mematung, menyelami diri lebih baik lagi
Wednesday, May 06, 2015
bagaimana pun, sekarang aku sedang melarikan diri
entah dari basa basi peran, atau bahkan dari kejaran ingatan
nyatanya aku terdiam di sini
kelelahan timbul tenggelam sendirian
berkali-kali coba meneguhkan bahwa aku harus bertahan
tetap bertahan
seperti tak ada lagi pilihan
seperti melumpuhkan sejenak mimpi-mimpi
seperti merindukan sesuatu yang bahkan belum terjadi
ya! aku rindu merajut harapan di tempat ini
pada delapan sudut yang mengepung kesadaranku untuk berlari
curang!
aku terlanjur nyaman dengan kepolosan yang selalu minta dipura-purakan
menatap pojok ruang ini memangku harapan
Subscribe to:
Posts (Atom)